Mengais Ketenaran di Atas Kematian

Kematian adalah suatu hal yang pasti. Dia akan datang dan singgah untuk menjemput siapa saja serta melaksanakan tugasnya, yaitu mengembalikan orang ke asalnya, dari Allah kembali ke Allah, dari tanah kembali ke tanah, tiap-tiap orang pasti mati.

Tapi apa lacur ketika kematian itu selalu dibicarakan dan dihubung-hubungkan dengan sesuatu hal yang tidak masuk akal, bahkan terkesan dipaksakan. Dikatakan bahwa dia belum meninggal, dia masih hidup, saya tidak ketemu dia di alam sana, saya cuman ketemu sama sahabatnya Olga Syahputra.

Masyaa-Allah sampai segitunya manusia yang kurang kerjaan. Ingin tenar tapi menari-nari di atas penderitaan orang lain. Ingin tenar tapi caranya tidak elegan. Begitulah para normal Ulfa bicara.

Orang yang sudah meninggal dunia bisa saja menjumpai kita yang masih hidup, tapi itupun melalui mimpi dan berarti dia butuh untuk di doakan. Atau bisa juga dia menemui langsung keluarganya atau siapa saja yang menurutnya bisa menyelamatkannya dari kematian yang tidak wajar dan sempurna untuk menyempurnakannya. Artinya arwahnya masih melayang-layang mencari tempat, tidak diterima oleh Allah.

Menurut penerawangan saya sendiri sebelumnya sudah saya jelaskan bahwa Jupe akan pergi, itu menandakan bahwa memang sudah menjadi suratan takdirnya dari Tuhan dia harus pergi dan tidak ada hubungannya dengan ini onoh... ini onoh... kucrut, kata pedangdut Iis Dahliah.

Kematiannya adalah wajar dan lumrah. Memang jatah hidupnya sampai di situ saja.

Para normal Ulfa yang mengklaim hal terdebut tidak lain hanyalah menginginkan ketenaran, mendongkrak karirnya agar populer. Saya sendiri melihatnya begitu.

Harusnya kematian itu menjadikan kita sadar diri bahwa kita juga akan menjumpai yang namanya kematian itu, serta sadar, bekal apa yang akan kita bawa untuk menghadapinya nanti.

Semestinya juga kita mendoakannya supaya amal ibadah orang yang meninggal itu diterima dan diselamatkan dari siksa kubur.

Jika yang bersangkutan mempunyai hutang dan kesalahan terhadap kita yang masih hidup, agar kita mengikhlaskannya dan memaafkannya.