Seperti yang sudah dijelaskan di artikel yang lalu, bahwa di dalam Islam, pelet itu hukumnya haram, dan Allah menganjurkan bagi umatnya untuk menjauhi hal itu. Akan tetapi, ketika pada suatu ketika, entah itu saudara Anda, istri Anda terkena pelet, maka Anda pun bingung serta panik. Sebelum itu terjadi, baiknya Anda lakukan halhal berikut ini sebagai pendinding diri agar terhindar dari pelet.
1. Membaca Ayat Kursi
Membaca ayat kursi sendiri adalah salah satu tindakan preventif untuk menghindari ilmu pelet atau ilmu sihir. Tindakan preventif ini, adalah tindakan pencegahan, yakni usaha untuk menjauhkan diri dari bahaya sihir sebelum hal itu terjadi. Jangan sampai, Anda berurusan dengan sihir, jika Anda tidak ingin terkena akibat buruknya.
Tindakan preventif bisa juga Anda lakukan dengan membaca zikir dan istigfar di setiap waktu dan selalu mengingat Allah. Salah satunya Anda bisa membaca ayat kursi dan beberapa zikir yang dianjurkan. Ayat kursi, adalah salah satu ayat yang paling besar nilainya dan bisa menjaga Anda dari ancaman pelet, atau hal negatif yang lainnya. Rosulullah sendiri saja pernah bersabda,
“Bahwa, barangsiapa yang membaca ayat kursi di malam hari, maka Allah akan senantiasa menjaganya dari gangguan setan yang terkutuk.”
2. Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas
Selanjutnya, selain membaca ayat kursi, Anda juga bisa membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas di setiap Anda selesai shalat wajib atau shalat lima waktu. Selain itu, Anda juga bisa membaca tiga surat itu di waktu pagi setelah Anda melakukan shalat subuh. Hal ini, sesuai dengan hadis nabi yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i, yang berkata bahwa,
“Tiga surat ini mampu melindungi Anda dari jeratan setan yang terkutuk.”
3. Membaca Ayat terakhir dari surat Al-Baqarah, yakni ayat 285―286.
Anda dianjurkan untuk membaca surat ini, apabila Anda ingin terhindar dari ancaman pelet. Anda dianjurkan untuk membaca surat ini pada waktu permulaan malam. Rosulullah sendiri juga bersabda bahwa,
“Siapapun yang membaca surah tersebut di permulaan malam, maka ia akan selalu dilindungi oleh Allah dari segala macam marabahaya.
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا
نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرْ. 285
نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرْ. 285
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا
أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا
مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِينْ. 286
أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا
مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِينْ. 286
“Rosul beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya Al Quran dari Robbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya dan Rosul-Rosul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun dari rosul-rosul-Nya.”. Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat.” Ampunilah kami ya Robb kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali.” Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), “Ya Robb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Robb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat, sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Robb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (Al-Baqarah 285―286).
4. Menggunakan Kalimat-kalimat Allah untuk berlindung
Kalimat-kalimat Allah dalam hal ini, jelas, adalah Al-Quran. Sudah jelas bahwa, di dalam kitab suci tersebut isinya benar-benar berguna bagi setiap manusia. Siapa pun yang menggunakannya dan mengamalkannya, maka ia akan selalu dilindungi oleh Allah dari segala macam marabahaya.
Membaca beberapa doa ini; selain ayat-ayat suci yang sudah saya sebutkan di atas, ada beberapa doa yang bisa Anda baca untuk menghindari diri Anda dari ancaman pelet. Doa-doa tersebut antara lain; Surat Yunus: 79-82, Surat Al-A’raf 117-119, Surat Thaha: 65-69. Selain beberapa surat yang dianjurkan di atas, surat-surat lain dalam Al-Quran juga mampu melindungi Anda dari bahaya pelet.
5. Menghancurkan Tempat Pelet
Selain menghindari ancaman pelet tersebut dengan membaca ayat-ayat suci, cara lain adalah, mengupayakan agar Anda tahu di mana letak tempat pengirim pelet itu sendiri. Lalu setelah Anda mengetahuinya, Anda harus langsung menghancurkan tempat itu, agar semua hal yang berhubungan dengan ancaman pelet tersebut bisa langsung hilang. Cara ini cukup sulit. Salah orang timbul fitnah.
Demikianlah, beberapa penjelasan beberapa ayat yang bisa digunakan untuk terhindar dari pelet menurut ajaran agama Islam. Ingatlah! Bahwa, bila Anda berusaha mencapai sesuatu dengan cara yang tidak baik, maka Anda akan berakhir dengan hasil tidak baik pula.
0 Comments
Komentar