Beberapa Hikayat Penyembuhan Ala Rosululloh

Tersebut di dalam "KTAB 'ILMI" oleh imam Bukhori pada bab "HIFDHUL 'ILMI" hadits nomor 119; hadits dari sahabat Abu Hurairoh, ia berkata yang artinya: bahwa ia (Abu Hurairoh) mengeluh kepada Rosululloh Saw. tentang penyakit "lupaan" yang sudah lama dideritanya. Katanya: "Ya Rosululloh, banyak perkataan Baginda yang saya dengar, tetapi banyak pula yang saya lupa. Saya ingin supaya tidak mudah lupa! Rosululloh Saw. menjawab: "Bentangkan jubahmu! Abu Hurairoh membentangkan jubahnya, kemudian oleh Rosululloh jubah itu dikibaskan ke udara, setelah itu Beliau berkata: "Pakailah! Abu Hurairoh memakai jubahnya kembali, sejak itu ia sering berkata: "Aku tidak pernah lupa lagi".

Apa yang dilakukan oleh Abu Hurairoh di atas, juga dilakukan oleh para sahabat Nabi yang lain. Qotadah misalnya, ia minta pertolongan Rosululloh Saw. supaya disembuhkan penyakit matanya yang dirasa sangat berat. Beliau Saw. menerima baik permohonan Qotadah itu, dan dengan seizin Allah Ta'ala beliau menyembuhkan sakit mata Qotadah itu hanya dengan usapan telapak tangan Beliau pada mata Qotadah yang diserang penyakit berat itu.

Hadits di atas diriwayatkan oleh Al-Baghowi, Abu Ya'la, diketengahkan oleh Ad-Daruuquthni, Ibnu Syahin, dan oleh Al-Baihaqi dalam "DALAA'ILUN NUBUWWAH" jilid Ⅲ/225; oleh Al-Haitsami dalam "MAJMA 'UZ ZAWAA'ID" jilid Ⅳ/297 dan oleh As-Suyuthi dalam "AL KHOSHOO'ISHUL KUBROO".

Dan At-Thobroni serta Al-Haitsami dalam "MAJMA 'UZ ZAWAAID" meriwayatkan tentang sebuah hadits dari Muhammad bin Uqbah bin Syarohbil, bahwa buyutnya pernah mengalami peristiwa yang hampir sama dengan yang dialami oleh Abu Hurairoh dan Qotadah di atas, yaitu, pada telapak kakinya terdapat jibul (semacam bisul yang mengeras dalam daging, terasa amat sakit hingga jalannya pincang). Ia mengeluh kepada Rosululloh, karena tidak dapat turut maju ke medan perang dan tidak dapat menggembalakan ternaknya. Rosululloh Saw. menerima baik permintaannya. Kemudian jibul itu ditiup oleh Rosululloh dan setelah itu ditekannya dengan telapak tangan. Ketika Beliau melepaskan tangannya dari tempat yang sakit itu, jibul itu tadi hilang tanpa bekas dan lenyaplah rasa sakit yang diderita orang itu.

Dalam perang Badr, Ikrimah bin Abu Jahal dengan pedangnya yang tajam berhasil memutuskan tangan kiri Mu'adz bin Amr bin Al-Jumuh. Mu'adz segera lari sambil membawa potongan tangannya menghadap Rosululloh Saw. dengan harapan akan dapat dipulihkan kembali. Melihat penderitaan Mu'adz itu, Rosululloh lalu menyambungkan kembali potongan tangan Mu'adz dan menyembuhkan lukanya dengan lidah.

Hadits tersebut di atas diriwayatkan oleh Al-Qodli 'iyadadl dari Ibnu Wahab; dan dikemukakan oleh Az-Zarqoni berdasarkan riwayat Ibnu Ishaq dari sumber Al-Hakim.

Banyak lagi riwayat-riwayat tentang cara-cara penyembuhan yang dilakukan Rosululloh Saw. yang tidak mungkin disebutkan satu persatu di sini, mengingat ruangan yang terbatas.

Dalam melakukan pengobatan Rosululloh menggunakan tiga macam terapi, yaitu:

1—Dengan bahan-bahan alalami.
2—Dengan terapi Ilahi.
3—Gabungan dari keduanya.

Dari uraian-uraian di atas, menjadi jelaslah akan pentingnya berobat, sekalipun dengan keyakinan bahwa yang menyembuhkan itu hanyalah Allah, sebagaimana pernyataan Nabi Ibrohim As. melalui firman Allah dalam Al-Qur'an surat As-Syu'aro ayat 80, yang berbunyi:

وَاِذَامَرِضْتُ فَهُوًيَشْفِيْنِ

"Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku"